Kamis, 11 April 2013

Blitar DJadoel 2 Tahun 2012


Setelah sukses menggelar Blitar Jadoel tahun 2011, untuk kedua kalinya Pemerintah Kota Blitar menggelar ajang yang sama tahun ini, yaitu Blitar Jadoel Djilid 2.

Blitar Djadoel 2012 pembukaannya diresmikan Wali Kota Blitar jum'at 6 april 2012. Tahun lalu acara ini hanya berlangsung 3 hari, sedangkan tahun ini direncanakan sampai tanggal 10 april. Pameran dan Bazar yang digelar untuk memperingati HUT Kota Blitar ke 106 ini dibuka sore sampai malam hari.

Lokasi masih tetap sama dengan tahun lalu, yaitu sepanjang jalan Merdeka sebelah barat alun-alun sampai perempatan jalan anggrek. Dan ada penambahan di sepanjang jalan Kenanga depan aloon-aloon blitar yang diperuntukan bagi pedagang Kaki Lima. Saya perkirakan lebih dari 75 stand yang bernuansa tradisional, selaian stand PKL. Selain dari seluruh instansi pemerintah, pameran dan bazaar ini juga diikuti hampir semua sekolah yang ada di kota blitar, serta masyarakat baik dari kelurahan maupun pelaku usaha yang menekuni aneka makanan maupun sovenir oleh-oleh dari Blitar.

Tahun lalu kami sekeluarga datang malam hari, sedangkan tahun ini siang hari. Kebetulan hari minggu siang sudah buka. Walau tidak seramai malam hari, kami masih bisa menikmati aneka sajian jajanan dan makanan tradisional yang pernah ada di Blitar. Ada cenil, kicak, pecel punten, ketela goreng, ceker remes, sompil, gelali (gulali), es drop, nasi ampok, nasi pecel, tebu yang disunduk. Selaian makanan, aneka kerajinan tangan, termasuk batik dari blitar. Tidak ketinggalan, aneka barang-barang antik tempo dulu yang masih terawat dengan baik.

Hanya saja, siang hari kesenian tradisional tidak digelar. Namun demikian kami merasa puas karena siang itu kebetulan sudah waktunya makan, sehingga kita bisa menikmati aneka masakan dan jajanan tradisional dengan harga yang terjangkau. Mudah-mudahan ajang seperti ini tetap ada dari tahun ke tahun, sehingga nostalgia makanan tradisional tetap terjaga keberadaannya.  Syukur-syukur kalo ada pengusaha yang tertarik mengembangkan makanan tradisional menjadi usaha yang serius. Bukan tidak mungkin akan ada banyak pelanggan yang mendatanginya. Karena bagaimanapun juga yang tradisional dan alami lebih familiar dengan lidah dan kesehatan kita. Betul ?


Benar-benar adem ayem nggih Mbah Kung
 Salah satu batik produksi Blitar
 
Salah satu stand menampilkan spanduk tentang kemelut kepemilikan gunung kelud, antara pemerintah Kediri dengan pemerintah Blitar. Semoga ada jalan keluar yang lebih baik untuk menyelesaikannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Love is...
© Goresan Tangan Kecilku - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace